Sesungguhnya ilmu yang disembunyikan akan melaknati pemiliknya

Selasa, 31 Maret 2009

Kediaman Bung Karno

A. Selayang Pandang

Sejarah perjuangan Bung Karno dalam memerdekakan Indonesia dari penjajahan Belanda tidak dapat dilepaskan dari pengasingan-pengasingan yang pernah dialaminya. Salah satu tempat pengasingan Soekrano berada di Propinsi Bengkulu. Selama pengasingannya di Bengkulu, Bung Karno ditempatkan di sebuah rumah yang awalnya adalah tempat tinggal orang Cina yang bernama Tan Eng Cian. Tan Eng Cian adalah pengusaha yang menyuplai bahan pokok untuk kebutuhan pemerintahan kolonial Belanda. Soekarno menempati rumah tersebut dari tahun 1938 hingga tahun 1942. Rumah ini berjarak sekitar 1,6 km dari Benteng Malborough. Rumah yang berada pada koordinat 0,3o 47l 85,1ll Lintang Selatan dan 102o15l 41,7ll Bujur Timur ini berada di ketinggian 64 m di atas permukaan laut.

Rumah yang dibangun pada awal abad ke-20 ini berbentuk empat persegi panjang. Bangunan ini tidak berkaki dan dindingnya polos. Pintu masuk utama berdaun ganda, dengan bentuk persegi panjang. Bentuk jendela persegi panjang dan berdaun ganda. Pada ventilasi terdapat kisi-kisi berhias. Rumah dengan halaman yang cukup luas ini memiliki atap berbentuk limas. Luas bangunan rumah ini adalah 162 m2, dengan ukuran 9 x 18 m.

Dulu luas keseluruhan rumah ini mencapai 4 hektar. Selain rumah utama, ada beberapa bangunan lain. Dengan berjalannya waktu, oleh Pemerintah Propinsi Bengkulu lahan yang ada kemudian dibagi-bagi untuk rumah penduduk dan sebagian untuk gedung instansi pemerintah daerah setempat.

B. Keistimewaan
Di dalam rumah pengasingan ini tersimpan benda-benda peninggalan Bung Karno yang memiliki nilai sejarah. Benda-benda tersebut merupakan saksi bisu yang menemani sang Proklamator dalam menyusun strategi-strategi perjuangan selama di pengasingan. Meskipun rumah ini tidak terbilang besar, namun pembagian ruang dan penataan benda-benda berharga tersebut cukup rapi dan teratur.

Di teras, selain meja dan kursi, ada dua lemari kecil, satu untuk menyimpan berbagai jenis suvenir dan satu lagi menjadi tempat menyimpan makanan khas Bengkulu dan berbagai jenis kue lainnya. Bergeser sedikit ke dalam rumah, pengunjung dapat menjumpai sepasang kursi tua. Di sisi kanan terdapat tiga buah kamar dan di sisi kiri terdapat dua kamar tidur. Di dalam kamar tidur terdapat ranjang besi yang merupakan tempat tidur Bung Karno saat ia menghuni rumah ini. Di dalam satu dari tiga kamar lainnya, yang terletak di bagian depan, terpajang duplikat sepeda tua, kendaraan yang biasa dipakai Bung Karno untuk bepergian ketika itu.

Di kamar paling tengah ditempatkan sebuah lemari gandeng berukuran 2 x 1,5 meter, tempat buku koleksi Bung Karno dipajang. Sebuah lemari pakaian menyimpan pakaian serta beberapa benda bekas pemain sandiwara ketika itu, seperti kebaya dan payung tua terbuat dari kertas. Semuanya telah tampak usang dan pudar warnanya.

Kamar terakhir, pada bagian belakang, tampak kosong, tapi pada setiap bagian dinding terpajang bingkai-bingkai foto berukuran besar; tampak foto-foto Bung Karno beserta Ibu Inggit dan keluarga serta kerabatnya yang lain, termasuk foto Fatmawati yang ketika itu baru beranjak dewasa.

Pada bagian belakang rumah terdapat beranda dengan sepasang kursi santai. Pada bagian kanan terdapat bangunan memanjang ke belakang, terdiri atas lima petak, di antaranya merupakan kamar kecil atau kamar mandi, sedangkan yang lainnya berfungsi sebagai gudang dan dapur.

Namun, koleksi peninggalan yang sebenarnya paling berharga di dalam rumah ini adalah buku-buku Bung Karno yang jumlahnya mencapai ratusan buah. Deretan buku-buku tebal tersebut meliputi pelbagai jenis, seperti karya sastra klasik, ensiklopedia, data kepemimpinan Jong Java, hingga Alkitab Pemuda Katolik. Sayang sekali, buku-buku yang sebagian besar berbahasa Belanda itu sudah dalam keadaan rapuh dan hancur termakan usia. Jika diprosentasikan, sekitar 60 persen dari semua buku yang ada di Rumah Pengasingan Bung Karno ini rusak parah. Sampul buku sebagian besar berlubang atau hancur. Warna buku pun sudah memudar dan rapuh. Tidak ada alat pengatur suhu atau sarana penjaga keawetan buku, seperti layaknya sebuah museum.


Selain buku koleksi Bung Karno, puluhan seragam kelompok Tonil Monte Carlo juga disimpan di rumah ini. Sungguh disayangkan, di dalam lemari penyimpanan ini juga tidak dilengkapi dengan pengatur suhu dan cahaya untuk mencegah kerusakan akibat pelapukan dan pelbagai faktor lain.

C. Lokasi
Rumah Pengasingan Bung Karno berlokasi di Jalan Soekarno-Hatta, Kelurahan Anggut Atas, Kecamatan Gading Cempaka, Kota Bengkulu, Propinsi Bengkulu, Indonesia.
D. Harga Tiket
Dalam konfirmasi.

E. Akses
Letaknya yang masih berada di pusat Kota Bengkulu, membuat Rumah Pengasingan Bung Karno mudah untuk diakses. Dari Bandar Udara Fatmawati Bengkulu, pengunjung dapat menggunakan taksi, bus, atau mobil sewaan untuk sampai di lokasi obyek wisata ini. Sedangkan jika pengunjung berangkat dari arah Terminal Bus Bengkulu, pengunjung dapat menggunakan bus kota jurusan Jalan Soekrano-Hatta, turun di Kelurahan Anggut Atas, kecamatan Gading Cempaka, Kota Bengkulu.

F. Akomodasi dan Fasilitas Lainnya
Di sekitar Rumah Pengasingan Bung Karno terdapat sarana akomodasi dan fasilitas yang cukup lengkap, seperti hotel/rumah penginapan, rumah makan, shopping center (pusat perbelanjaan), mini market, kios cendramata, kios voucher handphone, sarana ibadah (masjid dan gereja), warung telekomunikasi, juga warung internet, dan lain-lain.

0 Comments:

Post a Comment



  © Free Blogger Templates Selamat Hari Raya Aidilfitri by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP