Sesungguhnya ilmu yang disembunyikan akan melaknati pemiliknya

Selasa, 10 Maret 2009

NAMA INDONESIA

NAMA INDONESIA

Fenomena masyarakat umum, bangsa Indonesia tidak mengenal kepribadian Indonesia. Bahkan banyak kalangan pelajar, dimulai dari siswa, mahasiswa, maupun kalangan masyarakat umum yang tidak peduli akan kelangsungan kehidupan bangsa ini, Semuanya acuh tak acuh seolah tak mau ambil peduli. Ratusan orang tua yang lupa akan tanggung jawab menanamkan nilai nasionalisme kepada putra-putrinya, yang merupakan estapet, kemana bangsa Indonesia akan dibawa ??? ……….

Indonesia yang kaya akan: kekayaan alamnya, kaya akan sukunya, kaya akan budayanya, Indonesia yang RAMAH TAMAH LOHJINAWI. Namun itu semua merupkan masa lalu bangsa Indonesia sebulum tercapainya “ KEMERDEKAAN”, pada masa penjajahan bangsa Indonesia bahu-membahu untuk menggalang persatuan yang tidak mengenal Warna Kulit,Agama, Suku, Daerah, Budaya, tetapi para pejuang yang rela berkorban nyawa, dan harta benda, hanya mengenal satu nama yaitu INDONESIA.

Yang pertama kali mengenal nama INDONESIA, atau dikenal dengan bapak nama”INDONESIA” ialah orang jerman bernama BASTIAN, yang oleh Prof. Wilken dalam pidato penerimaan gelar guru besarnya disebut “ Raja Dari Sarjana Sarjana Ilmu Bangsa Bangsa”.

Pertama kali ia menggunakan kata itu dalam karyanya yang berjudul Indonesien oder die inseln des malayischen archipels yang terbit tahun 1884. Yang dimaksud dengan INDONESIEN tidak lain ialah “ KEPULAUAN NUSANTARA”. Sejak itu kata Indonesia sudah menjadi lazim dalam ilmu pengetahuan, terutama dalam ilmu bangsa-bangsa dan ilmu bahasa.

Dalam hukum adat sejak tahun 1918, Prof. C. van Vollenhoven, yang secara konsekuen mempergunakan kata “ ORANG INDONESIA”. Bahkan dalam cetakan kedua dari karya standarnya het adatrech van Nederland-indie, kata pribumi ( Inlander ) yang dulu dipergunakannya diganti dengan INDONESIER.

Tetapi dengan penemuan KREEMER, kita sekarang tahu bahwa nama-nama “Indonesia” ( indonesie ) dan orang-orang Indonesia ( indonesiers ) lebih tua dari perkiraan semula. Dalam koloniaal Weekblad, 3 februari 1927 dia mengemukakan bahwa penamaan-penamaan tersebut pertama kali dipakai oleh ahli ilmu bangsa-bangsa inggris J.R. LOGAN dalam karangannya yang dimuat dalam Journal Of The Indian Archipelago And Eastern Asia yang berjudul “ The Ethnologi Of The Archipelago” tahun 1850. Dengan mengikuti KREEMER maka kita dapat memberikan “kebapakan” kata “ Indonesia” kepada prof. logan.

Sebenarnya masih ada yang mendahuluinya yaitu orang senegaranya, G. W. Earl yang menggunakan istilah-istilah “ INDU-NESIANS” dan “ MALAYUNESIANS” sebagai penunjuk untuk penduduk kepulauan indonesia. Tetapi iatidak sampai kepada penamaan (INDONESIA) kepulauan itu sendiri.

Mak kalau EARL, menyatakan kata “ INDU-NESIANS” hanya dalam arti etnologis, LOGAN memberikan kata “ INDONESIA” suatu pengertian geogrfis murni, untuk menyebut kepulauan ini.

Referensi : Muhamat Hatta “KARYA LENGKAP BUNG HATTA” BUKU 1 : KEBANGSAAN DAN KERAKYATAN. PT Pustaka LP3ES Indonesia, Anggota IKAPI. Jl. S. Parman 81, Jakarta.

0 Comments:

Post a Comment



  © Free Blogger Templates Selamat Hari Raya Aidilfitri by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP