Sesungguhnya ilmu yang disembunyikan akan melaknati pemiliknya

Jumat, 21 November 2008

KONSEP DASAR KURIKULUM

KONSEP DASAR KURIKULUM

A. Pengertian Kurikulum

Kurikulum merupakan sejumlah mata pelajaran di sekolah atau di akademi yang harus ditempuh oleh siswa untuk mencapai suatu tingkat atau ijazah.

Menurut Harold b. alberty.al.
Mendefenisikan kurikulum yakni semua aktivitas yang dilakukan oleh sekolah terhadap para siswanya.

Menurut j.g. taylor dan William h. Alexander (1956 )
Mendefinisikan segala usaha yang dilakukan oleh sekolah untuk mempengaruhi belajar anak, baik di dalam maupun di luar kelas.

B. Landasan Kurikulum
Lebih jauh sebelum kurikulum tersebut direncanakan atau dibuat ada 3 hal pokok yang menjadi landasan dalam pelaksanaan, pembinaan, dan pengembangan kurikulum, yakni :
1. landasan filosofis
2. landasan social budaya
3. landasan fsikologis

1. Landasan Filosofis Filsafat
diartikan sebagai cara berfikir yang radikal dan menyeluruh, yakni suatu cara berfikir yang mengkaji tentang objek secara mendalam. Tahap berikutnya filsafat mempersoalkan tentang hidup manusia, sebagai makhluk beragama, makhluk social, dan makhluk yang bebudaya. Pendidikan sebagai upaya sadar dalam membina manusia (anak didik ) tidak terlepas dari pandangan hidup dan asas pancasiala tersebut, oleh karena itu segala upaya sadar yang dilakukan oleh pendidik kepada anak didiknya harus mampu menjadikan manusia yang taqwa kepada tuhan yang maha esa.

2. Landasan Social Budaya
Pendidikan sebagai proses budaya adalah upaya membina dan mengembangkan daya cipta, karsa, dan rasa manusia menuju ke peradaban manusia yang lebih luas dan tinggi, yaitu manusia yang berbudaya. Semakin meningkatnya perkembangan social budaya manusia akibat majunya ilmu pengetahuan dan teknologi ( IPTEK ) yang merupakan bagian dari bidaya itu sendiri, akan menjadi tuntutan hidup manusia yang semakin tinggi pula. Kurikulum pendidikan harus dan sewajarnya dan disesuaikan dengan kondisi masyarakat saat ini, dan bahkan dapat mengantisipasi kondisi-kondisi yang terjadi.

3. Landasan Psikologi
Pendidikan adalah menyangkut perilaku manusia itu sendiri, mendidik berarti merubah tingkah laku anak menuju kedewasaan.



Beberapa teori belajar yang dikenal antaralain :

a. behaviorisme
b. psikologi daya
c. perkembangan kognitif
d. teori lapangan ( teori gestalt )
e. teori kepribadian


a. Teori Behaviorisme
Fungsi guru dalam kaitannya dengan teori ini adalah menyjikan stimulus tertentu yang dapat membangkitkan respon siswa berupa hasil belajar yang diinginkan. Untuk mengatur proses S-R secara sistematis, bahan pelajaran harus dipilah-pilahkan menjadi butir-butir informasi, lalu diurut secara tepat, dimulai dari yang sederhanasampai kepada yang paling kompleks. ( S ) = makanan ( R ) = rangsangan untuk memakannya ( O ) = menimbulkan reaksi keluarnya air liur

b. Teori Psikologi
Daya Belajar adalah mendisiplinkan dan menguatkan daya-daya mental dan daya fakir melalui latihan yang ketat.
Contoh bila otak dikembangkan melalui studi mate-matika, maqka ia akan mampu mmentransfer pelajaran tersebut kepada bidang lainnya, hal ini disebabkan oleh kemampuan daya fikir dan mentalnya yang berkembang.

c. Teori Pengembangan Kognitif
Menurut J. Pieget, ada 4 tahap perkembangan kognitif intelektual, yakni :
1) Tahap senso-motoris ( umur 0-2 thn )
2) Tahap pra-operasional ( umur 2-7 thn )
3) Tahap operasional konkrit ( umur 7-11 thn )
4) Tahap operasional ( umur 11 thn keatas )

d. Teori Lapangan ( Teori Gestalt )
Teori ini lebih mementingkan individu anak, oleh karena itu para penganutnya lebih cenderung kepada pendidikan yang bersifat humanistic dengan memupuk konsep diri yang positif pada diri anak didik.

e. Teori Kepribadian
Menurut freud ada 5 tipe watak yang berpengaruh terhadap pola motivasi individu, antara lain :
1) Tipe a-moral ; anak sepenuhnya egosentris, ia memuaskan diri tanpa menghiraukan orang lain
2) Tipe expedient ; anak egosentris, patuh tanpa memiliki system moral internal dan dengan demikian dapat memuaskan kebutuhan diri, jadi ia diatur oleh control eksternal 3) Tipe konformis ; anak berusaha memenuhi tuntutan eksternal karena takut ia mendapat perhatian dan penghargaan, jadi anak masih belum mempunyai system moral internal
4) Tipe irasional conscientious ; artinya ia memiliki system moral internal tentang yang baik dan yang buruk, akan tetapi dalam pelaksanaannya ia sangat ketat dan kaku.
5) Tipe altruistic rational ; pada saat ini system moral anak telah sangat berkembang, ia menyadari kebutuhan dan keinginan orang lain dan ia sangat sensitive danrela berkorban untuk orang lain.

C. Organisasi Kurikulum Dilihat dari organisasi kurikulum, ada tiga tipe atau bentuk kurikulum, yakni :
1. Separated subject curriculum
2. Correlated curriculum
3. Integrated curriculum

1. Separated Subject Curriculum
Pada bentuk ini bahan dikelompokkan pada mata pelajaran yang sempit dimana antara mata pelajaran yang satu dengan yang lain menjadi terpisah-pisah, terlepas dan tidak mempunyai kaitan satu sama lainnya, sehingga banyak jenis mata pelajaran menjadi sempit ruang likupnya.

2. Correlated Curriculum
Suatu bentuk kurikulum yang menunjukkan adanya suatu hubungan antara satu sama lainnya, tetapi tetap memperhatikan cirri/ karkteristik tiap baidang studi tersebut.

3. Integrated Curriculum
Pelajaran dipusatkan pada suatu masalah topic tertentu, misalnya suatu masalah dimana semua mata pelajaran dirancang dengan mengacu pada topic tertentu.

0 Comments:

Post a Comment



  © Free Blogger Templates Selamat Hari Raya Aidilfitri by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP